6 April 2013 lalu merupakan hari yang luar biasa bagi TDA Jaksel . Perayaan hajatan milad 6 TDA Jaksel di Oen Pao Kemang mengerucut dengan dipilihnya Ketua TDA Jaksel baru: Bpk Idham mashar dengan masa kepengurusan 2013-2015 (harapan biasa dipilih kembali). Saat pemilihan kemarin banyak yang berkelakar bahwa hari itu saya sebagai Mantan Ketua TDA Jaksel (kepengurusan 2011-2013) sangat bahagia. Saya tidak menampik perasaan saya saat itu. Saya memang sangat amat bahagia sekali![…….]
Berpestalah di Pestawirausaha 2013
Pestawirausaha 2013 adalah bukan PESTA BIASA!. Siapa yang akan membantah pernyataan ini?. Para mantan peserta yang menjadi saksi helatan beberapa pestawirausaha sebelumnya, saya yakin sangat mengamini pernyataan ini. Bagaimana tidak. Di pesta-pesta yang pernah anda hadiri kenikmatan akan anda dapatkan saat acara dan setelahnya anda hanya mendapatkan kenangan akan pesta itu. Namun di Pestawirausaha kenikmatan tidak saja anda peroleh disaaat acara. Benefit luar biasa akan anda peroleh jauh hari setelahnya begitu anda berhasil mengimplementasikan pembelajaran yang anda peroleh melalui investasi di Pestawirausaha[…….]
Practical Workshop & Bazaar : BL#5 UAI + FBM TDA Jaksel
Mahasiswa sebagai agen penggerak perubahan di negeri ini yang akan memegang estafet kepemimpinan di masa mendatang, harus berperan aktif untuk menjadi pelopor terbentuknya perekonomian nasional yang tangguh. Oleh karena itu sudah saatnya dilakukan perubahan paradigma berpikir dikalangan mahasiswa. Yaitu dari pola pikir sempit mencari kerja setelah lulus kuliah menjadi pencipta lapangan kerja yang berbasis pada penciptaan usaha kecil dan menengah, sehingga Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Untuk itu dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan wirausaha yang dirintis sejak dari bangku kuliah. Kemampuan wirausaha ini merupakan modal dasar bagi seseorang yang ingin bergerak di bidang usaha tertentu.
Dari data statistik dinyatakan hanya 20% bisnis yang berjalan akan bertahan ditahun pertama. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya diberikan pembekalan baik berupa peningkatan keahlian maupun kemampuan manajerial bagi startup bisnis. Hal ini diupayakan untuk memperkokoh stabilitas kemampuan startup bisnis. Tidak hanya sekedar motivasi atau peningkatan awareness mengenai kewirausahaan […….].
INTRADE Malaysia & KLITF 2012 (2)
Beberapa hal yang tidak saya perhitungkan dalam keberangkatan akhirnya menjadi pengalaman yang melelahkan yang harus saya alami. Diantaranya mengenai tiket pesawat dan jadwal keberangkatan. Sudahlah pasti bukan waktu yang tepat bila seminggu sebelum keberangkatan kita baru membeli tiket pesawat. Bagaimanapun kita tidak punya keleluasaan untuk mendapatkan harga ekonomis di maskapai manapun. Ini lah yang juga saya alami. Tapi apa boleh buat padahal beberapa minggu sebelumnya ada promo dari Malaysian Airways dan saat menggunakan Air asia tak ada lagi tiket Promo. Hal lain adalah biasanya bila saya ke KL selalu mengambil penerbangan pagi kali ini saya mengambil waktu tengah hari di tanggal 26 Desember. Penerbangan yang sepertinya kosong di perjalanan rupanya harus saya tembus dengan kemacetan yang luar biasa dari LCCT ke Hotel. Meski telah ada jemputan namun kemacetan waktu pulang kerja menjadi waktu tempuh berlipat 2. Terlebih ini adalah event rombongan, tak bisa mengelak saat check in di hotel akan kembali dihadapkan pada antrian yang panjang. Beruntung koordinasi serta service yang diberikan lumayan cepat sehingga “kesengsaraan” kami tidaklah berkepanjangan.
INTRADE HARI 1
Saya menghabiskan sarapan setengah jam sebelum keberangkatan rombongan ke Gedung Matrade pada pukul 9.30. Terhitung 14 Bus telah siap membawa keseluruhan perwakilan dari berbagai menara yang menginap di sayap barat dan timur Hotel Bintang 5 Renaissance. Saya sendiri menempati kamar 515 pada kamar yang cukup representative namun agak tua ini. Jarak hotel dengan KLCC hanya 500 meter terjangkau dengan jalan kaki. Fasilitas kamar lebih dari cukup meski bau karpet dan ruangan terasa menyengatkan aroma tua saat pertama masuk. Fasilitas layaknya hotel bintang 5 minus wifi dan mini bar yang di lock. Beruntung kamar saya menghadap langsung perempatan jalan Ampang dengan pemandangan langsung menuju Station monorail bukit Nanas dan KL Tower yang megah[……..]
INTRADE Malaysia & KLITF 2012 (1)
Sebuah opportunity saya peroleh akhir Oktober lalu dari MATRADE (Malaysia Trade) di Jakarta yang mengundang saya untuk menghadiri INTRADE (International Trade) dalam posisi buyer yang akan berlangsung 27-29 November 2012. Diantara sempitnya waktu untuk melakukan pendaftaran, saya agak terkejut karena undangan ini langsung dari Matrade. Seingat saya Matrade menggelar 2 event tiap tahun, INTRADE (November) dan MIHAS (April). Sudah jamak biasanya di beberapa tahun kebelakang ini rekan-rekan TDA mendapat prioritas dan di arrange oleh salah satu rekan TDA (pak Iwan Agustian Dari TDA Depok). Bahkan melalui koordinasi beliau, saya sempat mendaftar mengikuti MIHAS awal tahun lalu. Namun karena MIHAS diperuntukkan khusus untuk produk makanan alokasi saya diundur untuk INTRADE sesuai dengan bidang usaha saya. Saya bayangkan tentunya akan lebih menyenangkan bila masuk dalam rombongan TDA. Namun karena keterbatasan waktu, pikiran saya terfocus pada pendaftaran. Ditambah dengan konfirmasi penerimaan yang baru dikirim tepat seminggu sebelum acara dan pada akhir bulan membuat saya tak lagi bisa melakukan konfirmasi akan hal itu. Besar harapan sesampai disana akan saya jumpai rombongan “kafilah” TDA. Rupanya saya keliru, tercatat ada 7 peserta dari Indonesia, namun rupanya hanya ada 4 peserta yang hadir. Dan hanya 2 yang dari TDA, Mr Copy – Usaha saya dan Talenta Mekara yang di gawangi pak Niam Masyuri dari TDA Depok.
PERSIAPAN
Seminggu semestinya waktu yang cukup untuk mempersiapakan keberangkatan ke KL yang bisa dihitung hanya 2 jam penerbangan dari Jakarta. Namun sebaliknya karena Event berada di akhir bulan, mau tak mau semua pekerjaan akhir bulan harus di selesaikan semua di awal termasuk masalah penggajian dan laporan bulanan. Terlebih saya ingin dari event ini ada peluang ataupun pembelajran bisnis yang bisa saya dapatkan. Boleh dikata saya serius mempersiapkan termasuk mencari info dari tulisan rekan-rekan yang pernah mengikuti event ini sebelumnya. Bahkan saya mencari keterangan lebih jauh di website Matrade. Tak ketinggalan sayapun mengajak salah satu outlet manager saya untuk ikut dan merasakan wawasan internasional akan bisnis […….].
Sinergi Dari Sebuah KMM
Saat memasuki Raker Kerja TDA 2012 Akhir April lalu di Jogjakarta dalam keterbatasan waktu saya dalam, saya memohon pemakluman menyerahkan perwakilan TDA Jaksel kepada mas Hendra Ardianto. Saya mengupayakan untuk membuat laporan yang comprehensive sebagai bekal yang akan di presentasikan beliau. Saya cukup tertegun dengan angka yang saya peroleh di paruh pertama masa kepengurusan saya bersama rekan-rekan sekarang. Mengambil data dari bulan September 2011 terlihat bahwa jumlah anggota TDA Jaksel mengalami peningkatan significant hal ini terlihat dari jumlah milish groups meningkat: 26% , member group FB: 141%, Data valid member: 111%, anggota ber KTA TDA: 164%. Dibalik kegembiraan saya terselip kekuatiran yang harus segera dipecahkan.
Kekuatiran saya berpangkal pada kecilnya rasio kepengurusan TDA Jaksel. Bila setahun yang lalu keberadaan 3 pengurus aktif dibantu dengan rekan-rekan partisipan dan senior masih memungkinkan untuk menggulirkan program kerja yang dibuat. Namun menilik kondisi yang berkembang saat ini saya harus realistis mempertanyakan tingkat keberhasilannya. Saya berkesimpulan bahwa bergulirnya kegiatan TDA Jaksel terutama kegiatan offline dengan menitik beratkan pengurus sebagai EO yang seperti terjadi sebelumnya, tidaklah efektif lagi. Sangat tidak sehat. Berkaca dari struktur perusahaan akan tidak mungkin bila manajemen hanya terisi di bagian puncaknya. Opsi untuk keluar dari hal ini adalah menambah kepengurusan baru atau membentuk EO. Alternatif pertama saya singkirkan. Perombakan kepengurusan selain memakan waktu dan mengubah banyak hal yang bersifat administrasi seringkali gagal karena tidak banyak yang berorientasi action. Saya pilih alternative ke pembentukan EO selain bersifat team base, fleksible juga langsung bersifat action oriented. Satu kesepakatan yang akhirnya dipilih oleh pengurus. [……..]
Menggunakan Tools Yang Bernama System
“Wah Selamat-selamat, welcome to the club” … Satu kebanggaan, ucapan selamat dan tepukan di pundak selalu kami berikan bagi rekan-rekan TDA Jaksel yang kebingungan. Kebingungan karena bisnisnya memerlukan sentuhan-sentuhan baru agar bisa berjalan. Kami sebut ini proses naik kelas. Naik pada jenjang bisnis yang lebih tinggi. Ketidak nyamanan pada zona bisnis yang telah ada menandakan adanya progres dan proses untuk tumbuh. Dan ini pertanda hal yang positif dan patut untuk didukung. Bagaimanapun menjalankan bisnis sama halnya menapak jenjang karir di satu perusahaan. Ada level-level yang harus didaki sesuai dengan tantangan bisnis, size bisnis, ataupun perkembangan bisnis itu sendiri.
Rupanya Komunitas TDA Jaksel tak ubahnya sebagai satu usaha atau perusahaan. Dalam Komunitaspun ternyata sama ditemuai adanya tantangan dan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menjawab perkembangan yang muncul. Ini jelas masuk dinalar. Saat awal kepengurusan yang baru anggota lama tak lebih dari 20an orang baik yang aktif maupun tidak, keakraban dan saling tahu antar satu dan lainnya amat sangat kental. Komunikasipun tidaklah sulit untuk dibangun. Namun begitu anggota group mencapai 300-an orang, ini tantangan tersendiri bagi Komunitas untuk bisa menjalankan perannya secara maksimal. Terlebih lagi bertambahnya jumlah anggota bukan berarti secara paralel bertambah pula jumlah pengurus yang ada. Tidak sama sekali. Bahkan bila dipilah pengurus yang ada sekarang bisa dihitung dengan sebelah jari tangan. Belum lagi bila dihitung keaktifannya atau dihitung siapa pengurus yang bertempat tinggal di Jakarta selatan. Bilangan jari kita akan segera berkurang.[…….]
Membangun KMB berbasis Coaching
Terlihat satu pasangan tergelak tawa, yang lain begitu bersemangat saling tanya dan sebagian lainnya terlihat kebingungan dengan apa yang diperbuat. Komentarpun bermunculan. Mulai dari kata sulit, bingung dengan pertanyaan yang akan dilempar hingga kesulitan untuk mengetahui permasalahan rekan pasangannya. Itulah sekelumit gambaran yang terjadi saat acara rutin pendalaman materi bagi ketua KMM dan KMB di TDA Jaksel. Pak Idham Mashar sebagai pemangku divisi internal membuka dengan paparan yang cukup bagus mengenai “Coaching dalam Team” yang beliau dapat dari pertemuan KMB level 1. Materi lebih mendalam beralih kepada saya untuk menularkan praktek coaching yang sebenarnya dan memberikan paparan yang lebih luas bagaimana coaching diterapkan. Kebetulan Coaching Sertification pernah saya dapatkan hingga memudahkan delivery materi ini. Saya pribadi mengemban satu misi untuk memberikan sentuhan yang lebih real kepada KMB di TDA Jakarta Selatan agar bisa berjalan dengan optimal, dan momentum ini sangat tepat untuk membangun KMB berbasis coaching. Dan Bukan tanpa sebab rencana ini di gulirkan.
Pesat, itu kata yang tepat untuk menggambarkan proses pembentukan Kelompok Mentoring Bisnis (KMB) di TDA Jaksel. Belum lama setelah KMB menjadi program serentak di TDA, bulan Juli tahun lalu secara struktur dan materi TDA Jaksel telah siap menggulirkan Program KMB ini. Tercatat hingga kini terdapat 5 KMB yang aktif mengadakan pertemuan tiap bulannya dengan anggota 5 orang. Meski bisa dikatakan sayang sebenarnya, karena dalam perjalanan justru tidak semua anggota KMB yang terdaftar cukup bisa menjaga konsistensi dan spirit. Sehingga hanya separuh dari keseluruhan anggota yang masih bertahan […….]
Belajar Dari Si Start Up Business
Heterogen. Begitulah gambaran TDA Jaksel saat ini. Semenjak penataan keanggotaan dan pembentukan KMM baru dimulai awal Februari lalu, lebih dari 65% anggota dan simpatisan [fresh blood] berkegiatan online di milist FB TDA Jaksel. Terbilang 6 KMM Running Business dan 2 KMM Start Up Business terbentuk dengan anggota 7-10 orang yang terkumpul berdasarkan peminatan dan lokasi yang dijaring melalui survey. Perkerjaan rumah belumlah usai. Tantangan terbesar untuk menjadikan KMM sebagai inti kegiatan dan menumbuhkan KMM agar saling bersinergi dengan kepentingan bisnis anggota menunggu di depan. Disinilah tugas pengurus dan senior dipacu untuk menerapkan pola asuh dan member KMM barupun ditantang untuk tetap menjaga semangat dan komitmennya untuk berkegiatan.
Kelompok Mastermind S1, terbilang baru. KMM Start up yang digawangi pak Aceng Komarudin pemilik [event organizer] ini aktif berkumpul bersama Anne Ivanna Safhan [www.bagpose.com], Sri Marlina [viltual consulting], Tati Wibowo, Pak Fendris Mazhar [Pudding Yummy], Donny Rahman [Artprint], serta Agung Wahjoedi [Suara Pro Audio]. Jadwal yang sulit untuk berkumpul serta lokasi yang terpisah tak menyurutkan KMM S1 untuk selalu bersepakat menggelar pertemuan rutin seperti halnya Rabu 20 April 2011 malam lalu. Bertempat di workshop Pak Donny di bilangan Tanah Kusir, Pak Donny meminta kesediaan saya untuk meng-guide kelompok ini utamanya dalam sosialisasi workbook. Saya sendiri cukup antusias meski KMM ini cukup jauh dijangkau bila berkegiatan. Saya selalu kagum dengan semangat mereka untuk berkembang dalam bisnisnya [……..]