Be Samyono : Kisah Doktor Dengan Bisnis Photocopy

Adalah Be Samyono yang akrab dipanggil Sam, memulai usaha pertamanya,  MR COPY “layanan total dan profesional untuk solusi dokumen anda”. Usaha yang bergerak di bidang photocopy, percetakan dan stationery yang dimulai pada tanggal 1 oktober 1998 di komplek Metropolitan Jl Jend sudirman Jakarta (2 outlet), Cabang kedua dibuka pada 1 Agustus 2000 di Komplek BRI di jalan yang sama. […….]

Continue Reading

JK3 Festival #1 Universitas Al Azhar Indonesia

Telah 3 semester saya memegang kelas Matakuliah Universitas: JK3 (penumbuhan jiwa kepemimpinan, kewirausahaan dan korporasi).  Menariknya matakuliah ini diberikan kepada seluruh mahasiswa secara parallel 6-10 kelas secara bersamaan dari berbagai fakultas dengan satu tujuan yang tertera di singkatannya.  Yaitu salah satunya membentuk entrepreneurship.  Tak hanya teori praktekpun dilaksanakan untuk memberikan[…….]

Continue Reading

Coaching? Perlukah Saya?

Pernahkah anda merasakan bahwa sebenarnya sudah begitu banyak ilmu yang anda punya.  Bukan itu saja, tidak terbilang pelatihan yang anda ikuti,  acara diskusi, sharing bahkan mungkin kunjungan bisnis.  Namun di saat yang bersamaaan anda merasa seakan ada yang kurang sehingga anda tidak bisa mengimplementasikan semua yang anda punya dalam proses bisnis anda.  Entah dengan alasan ilmunya harus disesuaikan dengan bisnis anda dahulu, ilmu tidak sesuai dengan level bisnis anda ataupun begitu banyak ilmu sehingga anda kebingungan sendiri atau urusan klasik tidak adanya waktu.  Ibarat kata, anda mempunyai banyak senjata untuk menembak sasaran anda tapi anda tak tahu harus menggunakan senjata yang mana, bagaimana cara menggunakannya dan apa yang harus anda lakukan kemudian serta sederet pertanyaan lain.  Akhirnya yang terjadi adalah sesuatu yang mudah ditebak.  Anda berjalan kembali tanpa ilmu itu.

Itulah yang awalnya saya pikirkan saat menjadi Mentor di KMB TDA Jakarta Selatan.  Dalam try dan error guna mendapatkan system yang tepat untuk menjalankan program mentoring saya menemukan permasalahan mendasar.  Keragaman bisnis yang ada diantara anggota mentoring, keragaman level bisnis yang ada, juga kebutuhan yang berbeda akan program mentoring ini menjadikaan satu kesimpulan bahwa pendekatan yang heterogen perlu dilakukan.   Agar efektifitas program bisa berjalan dan tiap anggota bisa memperoleh manfaat maksimal untuk bisnisnya.  Beruntungnya ada satu kesamaan yang mereka punyai yaitu mereka sama-sama mempunyai senjata seperti gambaran diatas namun sama sama tidak tahu bagaimana menggunakannya.  Dan Coachinglah saya pikir akan menjadi cara yang tepat guna membantu anggota mentoring mendapatkan solusi terbaik bagi permasalahannya ini.  Metode Coaching inilah yang di beberapa pertemuan terakhir mulai saya terapkan di KMB yang saya bina.  Terlihat sejauh ini efektifitas dalam penyampaian program jelas menunjukkan peningkatan dan perubahan. Disamping itu challenge yang dirasakan oleh anggota secara psikologis akan membuat mereka terpacu untuk mengikuti program ini hingga usai.  Karena tantangan diletakkan di tangan mereka.[…….]

Continue Reading

Seorang Doktor (S3) dan Dosen Berbisnis Fotocopy

Disadur dari: Tulisan Pak Iim Rusyamsi di UKMSUKSES.COM 

“Just a Smart, Simple, and Systematic person” begitulah beliau mendefinisikan dirinya. Lelaki dengan nama lengkap Be Samyono ini awalnya bekerja sebagai arsitek pada pengembang perumahan tepi pantai di Surabaya. Masa kerja 4 tahun tidak juga menyadarkan dirinya akan dunia bisnis hingga masa resesi ekonomi terjadi di tahun 1998, perusahaan yang berada dalam sektor properti terpuruk, beberapa pengetatan dan strategi usaha baru diterapkan oleh Bp. Dahlan Iskan. Salah satunya adalah mengelola promosi perusahaan secara mandiri tanpa melalui agency. Secara pribadi Bp. Dahlan Iskan menunjuk lelaki kelahiran Magetan, 2 Mei ini dan membawa dia ke Graha Pena untuk mendalami graphic design di perusahaan induk JAWA POS diberi kepercayaan untuk mengelola materi promosi above the line di media cetak. Disinilah Sam mulai membantu kakak-nya untuk mengembangankan usaha Photocopy baru di jakarta melalui beberapa pekerjaan yang bisa di support dari Surabaya.

Akhir tahun 2009 Sam resign untuk melanjutkan S2 di Yogjakarta. Hingga saat kuliah usai, dia mencoba menetap di Jakarta untuk mencari pekerjaan. Namun, dengan kompetensi dan gelar yang dimiliki, tak ada satu pekerjaanpun yang bisa didapatkan. Dari sinilah Sam akhirnya mendirikan usaha pertamanya, MR COPY yang bergerak di bidang photocopy, percetakan dan stationery pada tanggal 1 Oktober 1998. […….]

Continue Reading

Si Aspal Yang Merajalela

Di satu kondisi Kadang muncul adanya keterbatasan untuk memesan barang dan mengirimkannya dengan cepat dari supplier langganan membuat Mr Copy secepatnya memenuhi dengan mengambil barang dari reseller yang berada di Benhil. Toner salah satunya. Berhubung Printer HP lama kami tak memiliki fasilitas indikator ketersediaan toner dalam printer mau tak mau seringkali kami gambling untuk menebak kapan habisnya. Harga toner asli yang terpatok dalam dolar mau tak mau harus jadi pertimbangan tersendiri saat haru melakukan pergantian. Sengaja kami menolak tawaran untuk menggunakan toner bekas/refill mengingat hasil yang diperoleh amatlah dibawah qualitas yang kami harapkan, selain kerugian lain yaitu berupa borosnya material dan waktu akibat cetak ulang karena hasil printing yang tidak bisa seragam. Kami tak mau resiko ini justru berakibat pada loyalitas pelanggan kami.

Awal Ramadhan kemarin dalam kondisi urgent kami secara terpaksa kembali membeli toner pada reseller di daerah Benhill. Harga $65 yang dipatok memang jauh lebih tinggi dari supplier kami namun dalam kondisi urgent segala pemakluman menjadi suatu yang shah. Saat mencoba menge-print dua hari setelahnya saya menemukan kejanggalan. Kualitas tak seperti yang saya harapkan. Sayapun segera melakukan crossceck pada graphic designer saya yang memberi jawaban yang sama tak memuaskannya atas hasil printing. [……..]

Continue Reading