Suksesi TDA Jaksel 3.0

6 April 2013 lalu merupakan hari yang luar biasa bagi TDA Jaksel . Perayaan hajatan milad 6 TDA Jaksel di Oen Pao Kemang mengerucut dengan dipilihnya Ketua TDA Jaksel baru: Bpk Idham mashar dengan masa kepengurusan 2013-2015 (harapan biasa dipilih kembali).  Saat pemilihan kemarin banyak yang berkelakar bahwa hari itu saya sebagai Mantan Ketua TDA Jaksel (kepengurusan 2011-2013) sangat bahagia. Saya tidak menampik perasaan saya saat itu. Saya memang sangat amat bahagia sekali![…….]

Continue Reading

Sinergi Dari Sebuah KMM

Saat memasuki Raker Kerja TDA 2012 Akhir April lalu di Jogjakarta dalam keterbatasan waktu saya dalam, saya memohon pemakluman menyerahkan perwakilan TDA Jaksel kepada mas Hendra Ardianto.  Saya mengupayakan untuk membuat laporan yang comprehensive sebagai bekal yang akan di presentasikan beliau. Saya cukup tertegun dengan angka yang saya peroleh di paruh  pertama masa kepengurusan saya bersama rekan-rekan sekarang.  Mengambil data dari bulan September 2011  terlihat bahwa jumlah anggota TDA Jaksel mengalami peningkatan significant hal ini terlihat dari jumlah milish groups meningkat: 26% , member group FB: 141%, Data valid member: 111%, anggota ber KTA TDA: 164%. Dibalik kegembiraan saya terselip kekuatiran yang harus segera dipecahkan.

Kekuatiran saya berpangkal pada kecilnya rasio kepengurusan TDA Jaksel.  Bila setahun yang lalu keberadaan 3 pengurus aktif dibantu dengan rekan-rekan partisipan dan senior masih memungkinkan untuk menggulirkan program kerja yang dibuat.  Namun menilik kondisi yang berkembang saat ini saya harus realistis mempertanyakan tingkat keberhasilannya.  Saya berkesimpulan bahwa bergulirnya kegiatan TDA Jaksel terutama kegiatan offline dengan menitik beratkan pengurus sebagai EO yang seperti terjadi sebelumnya, tidaklah efektif lagi.   Sangat tidak sehat.  Berkaca dari struktur perusahaan akan tidak mungkin bila manajemen hanya terisi di bagian puncaknya.  Opsi untuk keluar dari hal ini adalah menambah kepengurusan baru atau membentuk EO.  Alternatif pertama saya singkirkan.  Perombakan kepengurusan selain memakan waktu dan mengubah banyak hal yang bersifat administrasi seringkali gagal karena tidak banyak yang berorientasi action.  Saya pilih alternative ke pembentukan EO  selain bersifat team base, fleksible juga langsung bersifat action oriented.  Satu kesepakatan yang akhirnya dipilih oleh pengurus. [……..]

Continue Reading

Menggunakan Tools Yang Bernama System

“Wah Selamat-selamat, welcome to the club” … Satu kebanggaan, ucapan selamat dan tepukan di pundak selalu kami berikan bagi rekan-rekan TDA Jaksel yang kebingungan.  Kebingungan karena bisnisnya memerlukan sentuhan-sentuhan baru agar bisa berjalan.  Kami sebut ini proses naik kelas.  Naik pada jenjang bisnis yang lebih tinggi.  Ketidak nyamanan pada zona bisnis yang telah ada menandakan adanya progres dan proses untuk tumbuh.  Dan ini pertanda hal yang positif dan patut untuk didukung.  Bagaimanapun menjalankan bisnis sama halnya menapak jenjang karir di satu perusahaan. Ada level-level yang harus didaki sesuai dengan tantangan bisnis, size bisnis, ataupun perkembangan bisnis itu sendiri.

Rupanya Komunitas TDA Jaksel tak ubahnya sebagai satu usaha atau perusahaan.  Dalam Komunitaspun ternyata sama ditemuai adanya tantangan dan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menjawab perkembangan yang muncul.  Ini jelas masuk dinalar.  Saat awal kepengurusan yang baru anggota lama tak lebih dari 20an orang baik yang aktif maupun tidak, keakraban dan saling tahu antar satu dan lainnya amat sangat kental.  Komunikasipun tidaklah sulit untuk dibangun.  Namun begitu anggota group mencapai 300-an orang, ini tantangan tersendiri bagi Komunitas untuk bisa menjalankan perannya secara maksimal.  Terlebih lagi bertambahnya jumlah anggota bukan berarti secara paralel bertambah pula jumlah pengurus yang ada.  Tidak sama sekali.  Bahkan bila dipilah pengurus yang ada sekarang bisa dihitung dengan sebelah jari tangan. Belum lagi bila dihitung keaktifannya atau dihitung siapa pengurus yang bertempat tinggal di Jakarta selatan. Bilangan jari kita akan segera berkurang.[…….]

Continue Reading

Membangun KMB berbasis Coaching

Terlihat satu pasangan tergelak tawa, yang lain begitu bersemangat saling tanya dan sebagian lainnya terlihat kebingungan dengan apa yang diperbuat.  Komentarpun bermunculan.  Mulai dari  kata sulit, bingung dengan pertanyaan yang akan dilempar hingga kesulitan untuk mengetahui permasalahan rekan pasangannya.  Itulah sekelumit gambaran yang terjadi  saat acara rutin pendalaman materi bagi ketua KMM dan KMB di TDA Jaksel.  Pak Idham Mashar sebagai pemangku divisi internal membuka dengan paparan yang cukup bagus mengenai “Coaching dalam Team” yang beliau dapat dari pertemuan KMB level 1.  Materi lebih mendalam beralih kepada saya untuk menularkan praktek coaching yang sebenarnya dan memberikan paparan yang lebih luas bagaimana coaching diterapkan.  Kebetulan Coaching Sertification pernah saya dapatkan hingga memudahkan delivery materi ini.  Saya pribadi mengemban satu misi untuk memberikan sentuhan yang lebih real kepada KMB di TDA Jakarta Selatan agar bisa berjalan dengan optimal, dan momentum ini sangat tepat untuk membangun KMB berbasis coaching.  Dan Bukan tanpa sebab rencana ini di gulirkan.

Pesat, itu kata yang tepat untuk menggambarkan proses pembentukan Kelompok Mentoring Bisnis (KMB) di TDA Jaksel.  Belum lama setelah KMB menjadi program serentak di TDA, bulan Juli tahun lalu secara struktur dan materi TDA Jaksel telah siap menggulirkan Program KMB ini.  Tercatat hingga kini terdapat 5 KMB yang aktif mengadakan pertemuan tiap bulannya dengan anggota 5 orang.  Meski bisa dikatakan sayang sebenarnya, karena dalam perjalanan justru tidak semua anggota KMB yang terdaftar cukup bisa menjaga konsistensi dan spirit.  Sehingga hanya separuh dari keseluruhan anggota yang masih bertahan […….]

Continue Reading

Belajar Dari Si Start Up Business

Heterogen. Begitulah gambaran TDA Jaksel saat ini.  Semenjak penataan keanggotaan dan pembentukan KMM baru dimulai awal Februari lalu, lebih dari 65% anggota dan simpatisan [fresh blood] berkegiatan online di milist FB TDA Jaksel.  Terbilang 6 KMM Running Business dan 2 KMM Start Up Business terbentuk dengan anggota 7-10 orang yang terkumpul berdasarkan peminatan dan lokasi yang dijaring melalui survey.  Perkerjaan rumah belumlah usai.  Tantangan terbesar untuk menjadikan KMM sebagai inti kegiatan dan menumbuhkan KMM agar saling bersinergi dengan kepentingan bisnis anggota menunggu di depan.  Disinilah tugas pengurus dan senior dipacu untuk menerapkan pola asuh dan member KMM barupun ditantang untuk tetap menjaga semangat dan komitmennya untuk berkegiatan.

Kelompok Mastermind S1, terbilang baru.  KMM Start up yang digawangi pak Aceng Komarudin pemilik [event organizer] ini aktif berkumpul bersama Anne Ivanna Safhan [www.bagpose.com], Sri Marlina [viltual consulting],  Tati Wibowo, Pak Fendris Mazhar [Pudding Yummy], Donny Rahman [Artprint], serta Agung Wahjoedi [Suara Pro Audio]. Jadwal yang sulit untuk berkumpul serta lokasi yang terpisah tak menyurutkan KMM S1 untuk selalu bersepakat menggelar pertemuan rutin seperti halnya Rabu 20 April 2011 malam lalu.  Bertempat di workshop Pak Donny di bilangan Tanah Kusir, Pak Donny meminta kesediaan saya untuk meng-guide kelompok ini utamanya dalam sosialisasi workbook.  Saya sendiri cukup antusias meski KMM ini cukup jauh dijangkau bila berkegiatan.  Saya selalu kagum dengan semangat mereka untuk berkembang dalam bisnisnya [……..]

Continue Reading