Si Aspal Yang Merajalela

Di satu kondisi Kadang muncul adanya keterbatasan untuk memesan barang dan mengirimkannya dengan cepat dari supplier langganan membuat Mr Copy secepatnya memenuhi dengan mengambil barang dari reseller yang berada di Benhil. Toner salah satunya. Berhubung Printer HP lama kami tak memiliki fasilitas indikator ketersediaan toner dalam printer mau tak mau seringkali kami gambling untuk menebak kapan habisnya. Harga toner asli yang terpatok dalam dolar mau tak mau harus jadi pertimbangan tersendiri saat haru melakukan pergantian. Sengaja kami menolak tawaran untuk menggunakan toner bekas/refill mengingat hasil yang diperoleh amatlah dibawah qualitas yang kami harapkan, selain kerugian lain yaitu berupa borosnya material dan waktu akibat cetak ulang karena hasil printing yang tidak bisa seragam. Kami tak mau resiko ini justru berakibat pada loyalitas pelanggan kami.

Awal Ramadhan kemarin dalam kondisi urgent kami secara terpaksa kembali membeli toner pada reseller di daerah Benhill. Harga $65 yang dipatok memang jauh lebih tinggi dari supplier kami namun dalam kondisi urgent segala pemakluman menjadi suatu yang shah. Saat mencoba menge-print dua hari setelahnya saya menemukan kejanggalan. Kualitas tak seperti yang saya harapkan. Sayapun segera melakukan crossceck pada graphic designer saya yang memberi jawaban yang sama tak memuaskannya atas hasil printing. [……..]

Continue Reading

Element – Visual Media Solution

Sebagai production house. Demikian Dinya Hari Gumilang (Igum) mencoba memposisikan usaha barunya yang khusus bergerak di bidang jasa produksi media visual khususnya video profile dan dokumentasi event ini. Usaha yang bermula dari hoby dan sebelumnya pernah dilakukan bersama temen-temannya di lingkup kampus ini pada akhirnya ingin dijalankan sendiri. Dan Element-lah yang akhirnya dipilih sebagai pengidentitas usaha baru ini. Dengan mengambil segmen lingkungan bisnis Igum berharap bisnis ini mempunyai positioning yang tepat sesuai dengan target yang diinginkannya. Element melebarkan jasanya pada penanganan Video Profile Perusahaan, Dokumentasi video event, dll yang hasil akhirnya berupa VCD atau DVD. Selain itu jasa yang ditawarkan pun terdiversifikasi seperti Fotografi, pembuatan multimedia berupa flash, desain grafis, dan jasa yang lainnya yang berhubungan dengan multimedia.

Dari rencana modal awal sekitar 93 juta, Igum mengalokasikan kecukupan modalnya sebesar 38 juta untuk biaya investasi dan operasional tahun pertama. Biaya ini sebaian besar diperuntukkan sebagai investasi pada peralatan video shooting, promosi serta pelatihan kru. Langkah ini bukan tanpa alasan. Karena setelah melakukan analisa SWOT terlihat bahwa arah kebijakan Element harus menjalankan Strategi konservatif. […….]

Continue Reading

Hubungan Industrial dalam Ridho

Ramadhan minggu kedua, bisa jadi merupakan waktu yang ditunggu para karyawan menjelang lebaran. Apalagi kalau bukan mengacu pada pembagian THR. Dibalik semangat menyambut hari Fitri tak dapat dipungkiri Lebaran merupakan perayaan extra yang dibarengi dengan pengeluaran yang extra pula. Terlebih bila ditambah dengan kebutuhan akan mudik. Pengeluaranpun akan bertambah extra dengan biaya transportasi mudik plus buah tangan, yang mau tak mau sudah menjadi satu kewajiban. Untuk itulah THR sangat mutlak menjadi bagaian yang harus ada bagi mereka. Sebaliknya bagi pengusaha, bisa jadi moment ini adalah moment pengeluaran ekstra. Karena pengusaha diharuskan memberikan ‘gaji ke 13 bagi karyawannya sesuai dengan peraturan menteri tenaga kerja.

Kondisi ini juga menjadi ritual yang jamak di Mr Copy. Sejak keberadaan Mr Copy sebagai usaha saya 11 tahun yang lalu suasana ini tidaklah pernah berubah. Kebutuhan karyawan sudah menjadi hal mutlak untuk pemenuhan THR ini. Bahkan bukan itu saja, karena sebagian besar karyawan berasal dari Jawa dengan keluarga berada di Jawa maka mudikpun menjadi satu keharusan. Dan rentetannya akhirnya adalah bertambahnya jadwal libur karyawan menjadi 2 kali lipat dari waktu seminggu yang ditetapkan.

[…….]

Continue Reading

Comeback Sebagai Newbie … Saya & Clijsters

Kim Clijsters, nama yang cukup sulit untuk dituliskan namun cukup familier untuk di ingat. Terlebih bagi penggemar tennis. Sebuah nama yang tengah menorehkan catatan fenomenal di ajang US Open 2009 ini. Betapa tidak. Setelah absen dari dunia tenis lebih dari 2 tahun (Mei 2007), Kim berhasil menjejak babak semifinal turnamen akbar ini meski harus merangkak dari babak kualifikasi dengan fasilitas wildcard. Beberapa pihak memaklumi prestasi fenomenal ini, mengingat Kim merupakan pemegang 3 kali juara grandslam dan pemain nomer satu dunia tahun 2003 dan 2006, namun bagaimanapun bila ditengok selama ini tak ada pemain wildcard terlebih pemain yang telah break sekian lama untuk menjadi ibu, bisa melakukan apa yang Kim peroleh disini. Jelas ini sungguh luar biasa! Setidaknya sayalah yang cukup mengagumi dan salut atas prestasi ini.

Kim

Comeback, selalu menjadi hal yang sulit bagi siapapun. Termasuk juga bagi Kim. Setidaknya guna membuktikan bahwa kembalinya kita bisa menorehkan prestasi lebih atau setidaknya menyamai prestasi sebelumnya. Karena mau tidak mau inilah tolok ukur di mana orang bisa mengingat apa yang pernah kita capai. Sepertinya saya harus berkaca pada Kim merujuk kata comeback yang belakangan ini juga tengah saya lakukan. Meski dalam dunia dan kondisi yang berbeda namun jelas comeback ini mempunyai cerita yang sama-sama menarik.[……..]

Continue Reading

Kembali GO BLOG

Hampir setahun kata blog tak banyak memberikan arti lagi dibenak saya. Bukannya saya mengingkari bagaimana benefit blog saya peroleh selama ini. Kembali kesibukan kuliah yang jadi pangkal persoalannya. Rasanya saya tak ingin berlama-lama dalam hibernasi terlebih terbengkelai karena alasan klasik. saya ingin kembali GO BLOG. Sepertinya kembali adalah kata yang mudah, namun tidak demikian kenyataannya.

Cover

Trend ngeblog telah turun drastis, banyak rekan-rekan yang beralih ke Facebook atau microblogging lainnya macam twitter atau purlk untuk sosialisai. Sudah pasti ini akan meniadakan jaringan pertemanan yang dulunya dengan mudah terhubung oleh shout atau comment dalam blog. Sedikit sekali rekan-rekan yang saya kenal yang masih tetap menulis, namun kondisi ini tak menyurutkan niat. Saya yakin ada generasi lain diluar yang dulunya eksis, yang masih tetap terus ngeblog dan bisa kembali merajut jaringan. Dan bila menyadari apa tujuan saya go blog, yang tak lain untuk memindahkan isi kepalaku dalam media yang bernama jurnal. Maka saya rasa tak ada ruginya saya kembali menjadi newbie. Memulai segala sesuatunya dari awal.[……..]

Continue Reading

PB2 UAI Business Launching #1 – 2009

Pada tahun 2006, data Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan di Indonesia terdapat 48,9 juta usaha kecil dan menengah (UKM), menyerap 80% tenaga kerja serta menyumbang 62% dari PDB (di luar migas). Data tersebut sekilas memberikan gambaran betapa besarnya aktivitas kewirausahaan di Indonesia dan dampaknya bagi kemajuan ekonomi bangsa.

images

Terlebih lagi ditambahkan dengan data hasil penelitian dari Global Entrepreneurship Monitor (GEM) yang menunjukkan bahwa pada tahun yang sama, di Indonesia terdapat 19,3 % penduduk berusia 18-64 tahun yang terlibat dalam pengembangkan bisnis baru. Ini merupakan yang tertinggi kedua di Asia setelah Philipina (20,4%) dan di atas China (16,2) serta Singapura (4,9%). Pakar kewirausahaan, David McClelland mengatakan bahwa jika 2% saja penduduk sebuah negara terlibat aktif dalam kewirausahaan, maka dapat dipastikan bahwa negara tersebut akan sejahtera. Pendapat serupa juga disampaikan oleh Profesor Edward Lazear dari Stanford University yang mengatakan bahwa wirausahawan adalah pelaku paling penting dari kegiatan ekonomi modern saat ini.

[…….]

Continue Reading

Flash Flash Flash #2 Sambooks

Kembali bersama 43 rekan dari Blogfam kami menerbitkan buku hajatan “Flash Flash Flash ~ Kumpulan Cerita Sekilas”. Dipayungi Penerbit Gradien Jogja buku ini mengangka t berbagai tema dengan batasan kata 126-216 kata tiap ceritanya! Unik. Nantikan Terbitnya Desember ini. Berikut 2 ceritaku yang termuat dengan mengangkat tema “perempuan” dan berikut 2 cerita saya yang termuat:

FlashFlashFlash

Bedebah…!

Bedebah…!

Umpatku berulang. Bukan mauku bila Oom Besar lebih sayang dan memanjakanku daripada anak-anak murtadnya atau kacung-kacung penjilatnya. Bukan pula inginku bila aku lebih bisa berpeluk mesra dan tidur bersama dalam belai kehangatan meski Oom Besar mulai tua dan makin terkapar tak berdaya.[…….]

Continue Reading

Menyorot Laskar PB2008

Pesta offline telah usai, namun keriuhan pesta di dunia maya justru baru dimulai. Begitulah pestanya para blogger. Pesta offline hanya sekedar kumpul dan berbagi kenarcist-an dan bersedikit membangun harapan. Selebihnya pesta online lebih menggiurkan meski tanpa doorprise. Adrealine pun saling berkejar untuk menjadi yang pertama untuk mengisi blog, multiply, facebook, friendster, flicker dan bermacam media lain untuk saling berbagi cerita, photo, video, berkomentar sekaligus mengomentari dan juga memampangkan jati diri. Dan bisa ditebak official website PB2008 akan kebanjiran link yang semua mengacu pada PB2008. Entah apakah ada niat panitia untuk memasukkan hajatan ini dalam catatan MURI atau tidak. Disinilah pesta sesungguhnya dimulai. Kemeriahan yang dimulai dengan start yang sama. Dari sebuah PESTA!

Saya sendiri tak lebih dari sebutir penggembira yang mencari kesibukan di sebauh pesta ternyata mau tak mau adrealine blogger saya terpacu mempestakan hajatan yang telah usai tersebut di dunia maya. Terlepas dari apapun hasil dari pesta blogger tersebut namun saya meyakini ada keringat yang tak bisa dinilai dengan hanya dari kata berhasil atau sebaliknya. keringat itu berlabelkan kata PROSES. Dibenak saya bisa membayangkan bahwa tidak mudah untuk menyelenggarakan acara akbar dan sosial dengan 1000 undangan dan dukungan pihak pemerintah maupun swasta meski ini bukanlah kesempatan pertama. Pasti ada pengorbanan dari pihak pelaksana meskipun itu suatu hal yang jamak namun patut rasa terima kasih diapreasikan pada mereka. Saya pribadi melihat banyak laskar berperan dan dikerahkan untuk suksesnya hajatan akbar ini. Laskar yang membuat tangan dan jari jempol saya menari-nari mengapresiasi peran mereka. […..]

Continue Reading

Perdagangan Manusia, Mengapa?

Dalam buku berjudul : Ketika Mereka Dijual “ Perdagangan Perempuan dan Anak di 15 Propinsi di Indonesia, terbitan International Catholic Migration Commision (ICMC) Indonesia dan American Center for International Labor Solidarity (ACILS) dipaparkan berbagai hal hingga timbulnya perdagangan manusia. cukup menarik untuk disimak karena berbagai faktor turut andil hingga praktek seperti ini masih marak terjadi di dunia modern dimana masa perbudakan telah lama dihapuskan. Saya sendiri menyimpulkan Beberapa sebab perdagangan manusia masih terjadi di Indonesia karena:

a.Faktor berkurangnya kesejahteraan masyarakat dan makin menurunnya kemampuan ekonomi:
Menyebabkan satu motivasi untuk keluar dari keadaan dan dorongan untuk memperbaiki nasib di tempat lain. Dan kondisi ini menjadi target utama modus perdagangan manusia.

b.Faktor pendidikan yang masih rendah:

Memberikan kontribusi ketidak trampilan dan ketidak pengetahuan seseorang sehingga membuat mereka tidak bisa berbuat banyak saat mengalami ketidak adilan atau sebagai korban. […….]

Continue Reading