By Be Samyono (23122009-10.10)
Catatan Refleksi Menyambut Proses Pemilihan Pengurus TDA Jaksel
Hari ini saya mencoba membangunkan diri saya yang mestilah telah tersadar hari minggu lalu saat hasil raker TDA Jaksel tersampaikan lewat Milis. Tapi saya tak dapat beranjak karena saya masih dikerjar mimpi date line giatan kampus dalam menyiapkan mahasiswa saya launching bisnisnya. Juga saya masih dipenuhi dengkuran keriuhan komunitas tenis saya dalam menyiapkan pendaftaran anggota baru dan kegiatan Charitynya di sebuah panti asuhan bulan depan.
Semangat untuk kembali melakukan action dan berorganisasi dalam tubuh TDA Jaksel sepertinya terbarakan dalam raker sabtu lalu di kediaman Ibu Salma. Tidak saja kegiatan rutin dan media komunikasi yang menjadi bahasan. Pembentukan kepengurusan pun menjadi agenda penting. Sebagai organisasi yang menjadi tumpuan kegiatan rekan-rekan TDA di wilayah Jakarta selatan memang sudah waktunya kepengurusan dibentuk. Tidak saja agar system organisasi bisa terbentuk dan digerakkan hingga memekarkan kinerja yang produktif namun juga sudah saatnya organisasi yang makin besar ini bisa mengelola dirinya secara professional.
Saya pribadi melihat TDA Jaksel dalam masa transisi. Satu transisi dari kelompok kecil Master Mind yang mulai membesar dan membutuhkan pengelolaan menjadi satu wadah yang lebih professional dan memberi value yang lebih bagi anggotanya dan bila mungkin bagi lingkup yang lebih luas. Sangat disayangkan kefakuman beberapa kegiatan yang terjadi di bulan juli hingga nopember memberi tantangan baru bagi TDA Jaksel. Tantangan untuk kembali merapatkan jajaran, mulai berbenah secara intern dan membangunkan anggotanya untuk diajak berjalan seiring bersama. Dalam kondisi seperti ini titik berat pembenahan organisasi bukanlah dititik beratkan pada perubahan revolusioner dan ekspansive keluar melainkan melakukan KONSOLIDASI kedalam.
*******
Saya masih ingat pertengahan tahun lalu ketika saya kebingungan untuk mencari komunitas bisnis. Ketika itu Nama Pak TJARLI melekat di benak saya. Keberadaan pak Tjarli dalam menahkodai KMM Jaksel menggerakkan saya untuk menghubungi beliau. Keinginan saya hingga sekarangpun untuk masuk organisasi tidak berubah yaitu INGIN BELAJAR. Dan saya melihat figure pak Tjarli yang humble, low profile, sabar dan melayani menjadi panutan dan pembelajaran yang baik bagi saya secara pribadi. Keyakinan inipun secara positif memberi gambaran menyeluruh terhadap TDA Jaksel. Sebagai “new Kid On the Block” dan miskin pengalaman berorganisasi saya merasa diterima dan diberi kenyamanan dalam rumah baru ini.
Paralel dengan kondisi yang bersama kita hadapi sekarang. Saya pikir figure dan kepemimpinan pak Tjarli masih merupakan asset dan kontribusi yang besar dalam melakukan konsolidasi dalam organisasi TDA Jaksel. Sebagai Sosok yang tahu mengenai TDA Jaksel secara keseluruhan dan perpanjangan tangan ke TDA Pusat serta rangkulan terhadap anggota yang ada. Peran ini tidak kecil untuk kembali membangkitkan semangat menyebarkan EPOS dan mengembalikan lajunya kinerja organisasi. Kekawatiran tidak adanya darah baru untuk membuat kinerja dan inovasi baru dalam berkegiatan hendaknya disingkirkan. Karena kami-kami yang muda akan menjadi barisan yang solid untuk terealisasinya misi dan visi TDA Jaksel ke depan.
Sederhananya KOLABORASI adalah kata yang tepat bagi kita yang bersama meletakkan harapan pada organisasi ini untuk kembali bangkit. Kolaborasi antara Kepemimpinan Pak Tjarli yang menjadi payung dan penggerak langkah anggota dengan Kreativitas dan Inovasi rekan-rekan muda yang saya tidak saya ragukan lagi komitmen dan keahliannya. Dukungan saya kepada Pak Tjarli Tidak semata karena saya secara pribadi ingin selalu belajar menjadi sosok yang beliau teladani. LEBIH DARI ITU saya menginginkan yang terbaik bagi organisasi ini. saya ingin agar harapan yang sama sama kita letakkan di organisasi ini bisa segera terwujudkan melalui kolaborasi itu.
Karena saya pahami proses PEMILIHAN PENGURUS ini bukanlah sekedar proses menunjuk satu Nahkoda dimana nasib kita akan di berikan tapi ini adalah lebih pada proses memilih Partner kerja dimana kita mengikatkan komitmen untuk bersama mewujudkan harapan kita. Semoga Proses ini member berkah bagi kita semua.
SEMOGA





2 comments
saya belum baca semua… cuma pingin kenal aja.. salam kenall mas
Setuju Mas Sam. Kolaborasi menjadi sangat penting untuk tercapainya tujuan bersama. Btw TDA Jaksel itu dkhususkan untuk warga JakSel saja atau bagaimana Mas ?